Jenis Kertas isi: Bookpaper
Cover: Softcover AC 210 Gr
Suara gemuruh bagiku adalah sama saja. Terdapat sendu manakala mataku tertuju pada aroma manis yang mengepul pada gumpalan asap putih pemandu cangkir rindu.
Di luar, awan hitam seakan mengejek kedatangan ibu yang melancarkan derap langkah menuju kamarku. Angin menembus kaca jendela bergerak sangat cepat di atas hamparan pasir di dekat rumahku. Aku merasakan sesuatu penanda rasa kekesalan, dan juga kehilangan.
"Kini ia akan datang bersama terompah ibu yang telah di jahitnya dua hari yang lalu." dengan irama kejam nan menewaskan.
Ia mempercepat orang terkasihku bersua untuk menemui Tuhannya. Inilah yang kerap menggangguku hampir setiap helaan napas dalam detik kehidupanku belakangan ini.
Mimpi buruk bahwa aku akan menyusulnya tanpa sepeser bekal dan berpamitan ke sana kemari meninggalkan dekapan ibu seorang diri. Nada lagu dalam mimpi tersebut adalah gemuruh halilintar yang terus mengembalikan memoriku beberapa hari lalu. Mimpi? Mimpi macam apakah itu?
Aku sangat merasakan semuanya seprti nyata, yang membuat orang rumah dan teman-temanku mengatakan,
"Itu cuma kembang tidur, sepertinya pikiranmu sedang kacau karena dua hari lalu ayah meninggal dunia." Rasa kehilangan menyudutkanku pada pelaku petinggi pengecut yang telah menjadi tersangka atas kematian yang memilukan.
Sementara aku merasukinya sebagai kejadian nyata karena hampir setiap malam terbawa bunga tidur tadi.