Aulia Putri Juhara Nadia Nailah M Aeni Salsabila Neng Poni Andini Linda Gustina Hasbiatu Risalah Coconuts Siti Nur Khopipah Muhammad Fadil Dhini Apriliani Shofia Santi Sri Mulyani Fitri Amalia Ziddan Mochammad Arifin Nurul Aini Wadidah Robiyanti Musfiroh Rachmawati Sopi Dwi Sanubari Ziyadul Quwwah Ahmad Nita Puspita Pariwusiana Anwar Geitsha Kirana Sofa Arjuna Bintang Samudra Akhmal Fryandi Sa’ad Abdul Latip Dewi Abdillah Imas Meilani Winda Lupiandari Oktavia Laila Nurjaya Yulia Kuraesin Ila Rohima, M. Pd. Ahista Edelweiss Hasna Shofia Dzihni Alfadhila Linda Gustina Nila Syapitri Hasibuan Syifa Widianisa Ahmad Gufrhan Nurhafni Masitoh Yopa Paiha Huwaida Ridho Ahmad Pasya Ahmad Bayu Samudera Rara Aura Audya Siti Istiqomah Yurana Qiyasa Syiva Azzahwa R.A Dinda Arum Lestari
Sebuah ide kecil yang tumbuh dari ruang diskusi, kini menjelma menjadi karya yang abadi. Resonansi Rasa: Mengabadikan Emosi dalam Kata lahir dari momen-momen berharga dalam Festival Literasi yang diselenggarakan oleh Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Library Agent. Kegiatan yang awalnya hanya sekadar ajang berbagi gagasan dan pengalaman ini, tanpa disadari, telah menyalakan bara kreativitas di hati para pesertanya. Melahirkan kumpulan cerpen dan puisi yang merekam berbagai rasa. Buku ini adalah pantulan dari perjalanan emosional yang berbeda-beda. Setiap cerita dan bait puisi membawa warna tersendiri, ada yang menyentuh dan menghangatkan, ada yang menggugah kesadaran, ada pula yang menyimpan tanda tanya tentang kehidupan. Seperti gema yang beresonansi di ruang kosong, kata-kata dalam buku ini hadir untuk mengisi celah di hati pembaca, menyentuh mereka yang menemukan dirinya di antara larik-larik makna. Melalui beragam perspektif, penulis dalam buku ini menyajikan kata-kata yang tak hanya terbaca, tetapi juga terasa. Ada yang lirih, ada yang lantang, ada yang menghangatkan, ada pula yang mengusik kesadaran. Semua tersaji dalam narasi yang hidup, memantulkan pengalaman, perasaan, dan refleksi dari generasi muda yang mencoba memahami dunia. Lebih dari sekadar kumpulan tulisan, antologi ini adalah bukti bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang menciptakan, merasakan, dan mengabadikan. Karena setiap kata yang ditulis bukan sekadar tinta di atas kertas, ia adalah perasaan yang tak ingin dilupakan. Dan kini, saatnya kamu ikut merasakan resonansinya.