Buku layaknya seorang Ibu. Dicintai lantas dibuahi. Dibelai dengan cinta, diusap tanpa luka. Lemah lembutlah padanya. Buku layaknya seorang Ibu. Ditanami putra & putri, dihasilkan dari cinta dan perjuangan. Cinta tanpa ragu, berjuang tanpa menunggu. Jika sudah saatnya, sang buah hati akan lahir. Karya pena akan hadir. Buku layaknya seorang Ibu. Menjaga kedaulatan keluarga. Sejak pagi menghampiri hingga malam mencekam. Membangunkan semangat, mengobarkan jiwa yang terlampau sesat. Buku layaknya seorang Ibu. Membisu namun tak pernah lesu, kala persoalan menimpa diri dan sekitarnya. Sering menggerutu namun tak menentu. Buku layaknya seorang Ibu. Menyusui dan menyayangi. Menutrisi pada putra putri. Tetesan air susunya, menguatkan darah di jiwa. Bacalah buku seperti kamu mencintai Ibu. Sadar dari rahimnya kita lahir, dari tetesan keringatnya kita hadir. Dari belaian lembut tangannya kita terlatih dengan tertatih-tatih. Bacalah buku seperti kamu memanggil Ibu. Setiap keluh kesah tercurah padanya. Rengekan manja memekakkan telinganya. Setelah membaca buku, tak lupa tulis kembali ide dan gagasannya. Tanami lalu buahi. Baca kembali, tulis lagi. Seperti cinta Ibu tak lekang oleh waktu. Sekalipun putra putrinya telah berkeluarga, cinta dan harapnya tak pernah tiada. Mengenang masa kecilmu jadi rindu tersendiri. Menulis adalah mengenang bacaan kenangan. Menyanjung setiap makna perjalanan kehidupan.