Penulis: Ismail Kusmayadi, M.Pd, Gr.
Jenis Kertas isi: Bookpaper
Cover: Softcover AC 210 Gr
Robert Scholes mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pemerhati manusia bukan karena dia berpikir, bukan juga karena dia membaca, melainkan karena dia menulis. Melalui menulis akhirnya dia bisa menghasilkan tulisan. Dengan bermain-main dengan asas filsafat Rene Descrates yang berbunyi cogito ergo sum (aku berpikir karena itu aku ada), Scholes sampai pada kesimpulan scribo ergo sum, ’aku menghasilkan tulisan karena itu aku ada”. Sampai batas tertentu dapat dikatakan akulah tulisan yang kuhasilkan, aku adalah tulisan itu sendiri.
”Mengikat ilmu dengan menuliskannya” merupakan cara agar ilmu yang dimiliki seseorang dapat bermanfaat bagi orang lain. Salah satu hadis menyebutkan: ”Bila anak Adam telah mati, maka terputus semua amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mau mendoakannya.” Dengan kata lain, menuliskan ilmu yang dapat bermanfaat bagi orang lain akan menjadi sumber pahala dari Allah Swt. yang tiada terputus meskipun kita sudah meninggal dunia.
Sebagai penulis pemula terkadang saya diliputi rasa waswas dan khawatir kalau tulisan yang saya buat tidak bermutu, kurang bermanfaat, klise, ’kacangan’, sok, bahkan mungkin dianggap salah secara konsep. Perasaan itu yang kadang membuat saya menjadi tidak percaya diri, pesimistis, dan mematikan keinginan untuk menulis. Akan tetapi, ungkapan scribo ergo sum, terus-menerus terngiang-ngiang di telinga, di hati, dan di pikiran saya sehingga memacu diri saya untuk terus belajar menulis. Keinginan untuk memeroleh pahala dari Allah Swt. menjadi kekuatan yang luar biasa bagi saya untuk memulai menulis. Saya yakin tidak akan ada karya tulis yang baik jika tidak dimulai dengan menulis. Oleh karena itu, saya mengajak kepada semua orang, terutama para guru yang mempunyai perasaan yang sama dengan saya, untuk memulai menulis.